Friday, December 21, 2012

STUDI KASUS COCA-COLA

Studi Kasus Pemasaran Global



PROFIL THE COCA COLA COMPANY
The Coca Cola Company merupakan perusahaan minuman terbesar dunia, dengan manufaktur terbesar, serta distributor dan pemasar yang memusatkan penjualan minuman non-alkohol dan sirup di Dunia. Perusahaan Coca Cola mulai dikenal masyarakat melalui salah satu produknya yang terkenal, yaitu Coca-Cola. Coca-Cola atau Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin pengecer di lebih dari 200 negara. Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal dan paling luas penjualannya. Saingan utamanya adalah Pepsi.

Sejarah Perusahaan Coca Cola
Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

Badan Usaha Perusahaan Coca Cola
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.

Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi merupakan bagian yang ada cerminan apa yang dicari oleh perusahaan untuk mencapai serta bagaimana mencapai hal tersebut semua memberikan arahan untuk memastikan bahwa mereka yang ada di dalamnya bekerja untuk tujuan yang sama.

Vision :
•People : Being a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
•Planet : Being a Responsible a global citizen that makes a difference.
•Portofolio : Bringing to the world a portofolio of beverage brands that anticipate and satisty people desires and needs.
•Partners : Maximizing return to share owners while being mindful of out over all responsibilities.

Mission
We will reinvigorate growth for our Company, and we will inspire our people. Likewise, our strategy is simple: We will accomplish our goals by building a portfolio of branded beverages, anchored in our icon, Coca-Cola®, and by enabling superior market execution globally and locally - aligning and leveraging the power of our global network. We are guided by shared Values that we will live by as a company as individual.
•Leadership : “ the courage to shape a better future “
•Passion : “ Committed in heart and Mind “
•Integrity : “ Be Real “
•Accountability: “ IF it is the it is up to me “
•Collaboration : “ Leverage Collective Genius “
•Innovation : “ Seek, imagine, create “
•Quality : “ What We do, We do well “

Tujuan Perusahaan : Menjadikan perusahaan minuman bersoda no satu di dunia.

Dari Visi di atas maka dapat di simpulkan bahwa visi tersebut termasuk dalam visi strategis perusahaan. Di dalam visi tersebut di cantumkan visi perusahaan untuk jangka panjang perusahaan
penyataan misi dapat menjawab pertanyaan Visi pada perusahaan Coca- cola .

Logo dan Merek Coca Cola
John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Coca-Cola logo, seperti produknya, merupakan logo dan merek paling dikenal di seluruh dunia.
Warna merah dan putuh pada logo Coca-Cola dibuat sederhana serta mudah diingat oleh konsumen. Logo Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Atlanta Journal pada tahun 1915 serta muncul pada display Pemberton farmasi. Coca-Cola logo terdaftar menjadi merek dagang pada tahun 1887 dan semenjak itu menjadi identitas merek korporasi.

Strategi SDM
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu focus utama manajemen coca cola dalam menyiapkan tenaga kerja yang handal, dinamis dan penuh dedikasi. Yang sasaran coca cola tak lain ialah memberi layanan yang prima dan memuaskan kepada lebih dari 200 juta konsumen melalui sekitar 400,000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Coca cola sendiri menyadari bahwa untuk meraih semua peluang yang ada, memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggannya, dan untuk dapat mengahadapi tantangan lingkungan bisnis yang kompetitif, tim-tim kami perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta sikap yang tepat.
Selama sejarah keberadaan Coca-Cola di Indonesia yang cukup lama, coca cola tetap menyelenggarakan berbagai pelatihan serta mengembangkan SDMnya untuk menjamin bahwa kemampuan bisnis perusahaan senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para karyawan mampu menghasilkan apa yang diharapkan dari mereka. Sementara itu, coca cola juga secara berkesinambungan merekrut tenaga-tenaga muda berpotensi untuk menduduki posisi-posisi penting di masa mendatang.Coca cola memiliki satu tim khusus yang bertugas meningkatkan keterampilan-keterampilan fungsi teknis, bidang manajemen dan kepemimpinan karyawan. Tim tersebut didukung dan disertifikasi oleh sejumlah lembaga pelatihan dan pengembangan SDM internasional. Diantaranya terdapat The Coca-Cola Company, Coca-Cola Amatil dan beberapa lembaga internasional lainnya. Kami menghadirkan kelompok fasilitator baik dari dalam organisasi sendiri, maupun dari lingkungan luar yang memiliki kepiawaian bisnis yang tajam, pengalaman kerja langsung dalam bidang-bidang terkait, serta yang jauh lebih penting, "menjiwai pendidikan".

Strategi Pemasaran Coca Cola

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).

Manajemen Pemasaran Coca Cola :
Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:

- Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk.

- Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.

- Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.

- Layanan Produk Pendingin
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.

-HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini

Pemasaran coca cola
Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia . Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia , Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

Pemasaran Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman kami dalam rasanya yang terbaik.
Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pertanyaan:

1. Keunggulan dan Kekuatan Coca Cola Company di Indonesia dan di pasar Internasional.
A. Apakah Keunggulan bersaing yang ditawarkan Produk Coca-Cola...menurut Five Forces of   Competition...

2. Berikan analisa SWOT Coca-Cola Company
- Berikan Strategi Coca-Cola waktu memasuki Pasar Indonesia, menurut buku yang anda baca..

3. Bagaimanakah Segmenting dari Coca-Cola Company di pasar Global dan di Indonesia?
- Bagiamakah manajemen harga dari Coca-Cola

4. Bagaimanakah Strategi Pemasaran Coca-Cola Terhadap Situasi Pasar Lokal
- Saluran Distribusi apakah yang digunakan oleh Coca-Cola? 
- Promosi apakah yang digunakan oleh Coca-Cola

5. Apakah menurut kelompok anda Coca-Cola akan bertahan di pasar Indonesia 10 tahun kedepan? Jelaskan jawaban anda dan berikan alasannya 

Sunday, September 16, 2012

STANDARISASI

STANDARISASI ><>
Perusahaan memiliki empat alternatif pokok dalam mendekati pasar internasional, yaitu :
1. Menjual produk seperti yang ada di pasar internasional
2. Memodifikasi produk untuk negara-negara yang berbeda dan/atau wilayah
3. Merancang produk baru untuk pasar asing
4. Memasukkan segenap perbedaan ke dalam satu desain produk dan memperkenalkan sebuah produk global.
Perusahaan dapat mengidentifikasi pasar sasaran potensial dan kemudian memilih produk yang dengan mudah dapat dipasarkan di luar negeri dengan atau tanpa modifikasi.
Faktor-faktor yang mendorong standarisasi
1. Skala ekonomis dalam produksi
2. Ekonomis dalam penelitian dan pengembangan
3. Ekonomis dalam pemasaran
4. Mobilitas konsumen
5. Citra negara asal
6. Produk industrial
7. Operasi lewat ekspor
Faktor-faktor yang mendorong adaptasi produk
1. Kondisi penggunaan yang berbeda
2. Pengaruh pemerintah
3. Tingkat urbanisasi
4. Konvergensi selera
Atribut produk di pasar internasional
1. Keistimewaan produk
2. Pemberian merek (lokal atau internasional ?)
3. Standar produk
4. Packaging & labelling
Kebijakan Garansi
Garansi (warranty) adalah janji penjual bahwa produk melakukan apa yang seharusnya dilakukannya. Garansi merupakan suatu jaminan tertulis berbagai tanggung jawab produsen manakala sebuah produk tidak berkinerja secara memadai. Bentuk garansi bisa berupa tanggung jawab atas reparasi atau penggantian onderdil yang rusak.
Dalam pemasaran internasional yang menjadi perhatian adalah :
1. Haruskah produsen memberikan garansi yang sama seperti di pasar domestik ?
2. Haruskah perusahaan mempertahankan garansi yang sama untuk semua pasar atau mengadaptasinya ?
3. Haruskah perusahaan menggunakan garansi sebagai senjata kompetitif ?
Tambahan
· Garansi produk melindungi perusahaan terhadap klaim yang tidak masuk akal dengan membatasi kewajiban perusahaan
· Aspek promosional dari garansi besar kemungkinan berubah dalam pemasaran internasional
Segmentasi
Para pemasar internasional juga memutuskan, berdasarkan atribut sebuah produk, segmen pasar mana yang akan mereka bidik. Akankah keputusan segmentasi yang dibuat untuk pasar domestik dapat dibawa ke pasar asing? Perusahaan juga perlu menetapkan apakah akan menstandarisasi penentuan posisi atau citra sebuah produk untuk semua negara. Apakah perusahaan ingin menjual kepada segmen pelanggan yang sama untuk semua negara, atau perusahaan ingin menjual produk yang sama (produk yang terstandarisasi), tetapi ke segmen yang berbeda di berbagai negara (karena mungkin produk terstandarisasi menarik bagi segmen yang berbeda di negara-negara yang berbeda) ?
JASA
Setiap kegiatan, manfaat, dan sebagainya yang pada dasarnya tidak berwujud, ditawarkan oleh produsen kepada konsumen yang pada dasarnya tidak mengakibatkan perpindahan hak milik.
Sifat Jasa
· Intangibility
· Inseparability
· Perishability
· Variability
Ciri-ciri khusus Pasar Internasional untuk Jasa
· Proteksionisme yang lebih besar
· Kontak langsung dalam hubungan pertukaran
· Keekonomian lokasi
Product Counterfeiting
Merupakan tindakan penggunaan tanpa izin berbagai bentuk hak milik intelektual dan industrial seperti hak paten, desain produk, dan merek dagang. Bentuknya antara lain:
· Bajakan. Desain dan merek dagang barang asli ditiru, dan tiruan tersebut dipasarkan sebagai produk yang asli.
· Pemalsuan Desain. Atribut fisk dari barang asli sering ditiru, dan produk tadi kemudian dipasarkan dengan nama merek yang berbeda. Terlepas dari kemiripannya, kinerja produk palsu tidak jarang hampir sama dengan produk aslinya.
· Pemalsuan merek dagang atau merek.. Barang palsu dipasarkan dengan menggunakan sebuah nama merek yang terkenal, tetapi secara fisik berbeda dari produk yang asli.
· Kloning. Modifikasi desain dan/atau nama merek dengan dengan suatu cara yang sedemikian rupa sehingga produk yang dimodifikasi sangat mirip dengan barang orisinalnya.
Undang-undang Antipemalsuan
UU antipemalsuan telah diberlakukan di banyak negara. Bagaimanapun lingkup dan efektifitas pelaksanaan berbeda-beda menurut pasarnya. Perjanjian internasional menawarkan suatu jalur yang menarik untukmelindungi hak-hak intelektual. Sayangnya, negara-negara dimana pemalsuan tersebar luas biasanya tidak menjadi pihak-pihak yang ikut dalam perjanjian tersebut. Pengendalian internasional tetap sulit dilakukan.
Strategi Antipemalsuan
· Aktivitas-aktivitas lobbying: UU domestik antipemalsuan yang lebih tegas dan pelaksanaan lebih efektif dari regulasi yang ada; sanksi terhadap negara-negara dimana aktivitas produksi produk palsu dan penjualannya tidak terbatas; mendukung UU antipemalsuan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)
· Menyerang pemalsu
· Selangkah lebih maju dalam pengembangan produk
· Kolaborasi
Determinan harga ekspor
Dalam upaya memahami struktur harga, pertama-tama pemasar perlu memeriksa faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi penentuan harga ekspor. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
· Biaya
· Kondisi pasar dan perilaku pelanggan
· Kompetisi
· Isu-isu hukum dan politis
· Kebijakan umum perusahaan
Penentuan harga ekspor
Biasanya dipengaruhi oleh tiga faktor:
· Destinasi harga (yaitu siapa yang bakal membayar harga? Konsumen akhir, distributor independen, anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, usaha patungan, atau pihak lain lagi)
· Sifat produk (yakni, apakah produk merupakan bahan baku atau bahan setengah jadi, komponen, produk jadi, jasa, atau hak milik yang tidak berwujud: paten, merek dagang, formula, dsb)
· Mata uang yang digunakan untuk penentuan harga faktur (hard currency atau bukan?)
Cost Plus Pricing
· Historical accounting cost method yang mendefinisikan biaya sebagai jumlah semua biaya langsung dan tidak langsung pabrikasi dan overhead. Metode ini mengabaikan permintaan dan kondisi kompetitif di pasar sasaran. Sehingga harga cenderung terlalu tinggi atau terlalu rendah dipandang dari segi pasar dan kondisi pasar. Segi positifnya adalah bahwa metode ini murah, mudah, dan menyenangkan dipakai (jika biaya akuntansi telah tersedia).
· Expected future costs. Dalam pendekatan ini, harga yang relevan bukanlah biaya akuntansi historis, melainkan taksiran biaya di masa yang akan datang. Biaya taksiran didasarkan pada asumsi mengenai volume produksi. Karena volume produksi akan bergantung pada volume penjualan dan volume penjualan bergantung pada harga, maka keputusan penentuan harga akan menjadi faktor yang menentukan biaya.
Strategi Penentuan Harga
· Market Penetration Pricing
· Market Skimming Pricing
· Market Holding Pricing. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar sebuah perusahaan. Strategi ini lebih fokus pada situasi kompetitif di setiap pasar dan daya serap pasar.


Dari Pasar Domestik ke Pasar Internasional :
· Dunia berada dalam kondisi perekonomian terbuka sehingga hubungan dagang dengan negara lain menjadi salah satu tumpuan dan penentu keberhasilan suatu negara dalam menjalankan kebijakan ekonomi dalam negeri.
· Pola perdagangan dan investasi terus berkembang, interaksi perdagangan antar negara berlangsung dengan cepat dan dinamis.
· Pemasaran internasional adalah semua transaksi pemasaran yang dilakukan antar negara, yang pelaksanaannya dilakukan oleh warga negara, perusahaan ekspor-impor, maupun oleh departemen pemerintah.

Memutuskan Apakah Bergerak ke Luar Negeri ?
1. Perusahaan global memberikan penawaran lebih baik (produk, harga, dsb) ke pasar domestik. Lalu perusahaan domestik menyerang balik dengan tujuan mengikat sumber daya mereka.
2. Peluang laba lebih tinggi di pasar asing.
3. Kebutuhan basis pelanggan lebih besar untuk mencapai skala ekonomis.
4. Mengurangi risiko dengan mengurangi ketergantungan terhadap satu pasar.
5. Pelanggan perusahaan pergi ke LN dan membutuhkan pelayanan internasional.

Berbagai Tantangan Dalam Pemasaran Internasional :
1. Besarnya hutang luar negeri
2. Pemerintahan yang tidak stabil
3. Masalah mata uang asing
4. Tarif dan hambatan perdagangan
5. Korupsi
6. Pembajakan teknologi
7. Tingginya biaya produk dan adaptasi komunikasi
8. Persyaratan masuk dan birokrasi pemerintah asing

Beberapa risiko yang harus dipertimbangkan :
1. Tidak mengerti preferensi pelanggan luar negeri dan kegagalan menawarkan produk yang menarik secara kompetitif.
2. Meremehkan peraturan negara asing dan mengalami biaya-biaya tidak terduga. Perusahaan mungkin sadar bahwa ia kekurangan manajer dengan pengalaman internasional.
3. Negara asing mungkin mengubah hukum perdagangannya dengan cara yang tidak menguntungkan, mendevaluasi mata uangnya, mengalami revolusi politik dan menyita milik asing.
4. Karena adanya keuntungan dan risiko yang bertentangan, perusahaan biasanya bertindak karena didorong suatu kondisi, seperti munculnya permintaan dari LN atau karena perusahaan dibebani dengan kelebihan kapasitas dan harus menemukan pasar tambahan untuk produknya.

Contoh-contoh kegagalan pemasaran internasional :
1. Hallmark gagal saat diperkenalkan di Perancis. Orang Perancis tidak suka perasaan manis dan memilih menulis sendiri kartu mereka.
2. Philips mulai mendapat laba di Jepang hanya setelah ia mengurangi ukuran alat pembuat kopinya agar cocok dengan dapur Jepang yang lebih kecil serta alat cukurnya agar cocok dengan tangan orang Jepang yang lebih kecil.
3. Coca cola menarik botol 2 liternya dari Spanyol karena sangat sedikit orang Spanyol yang memiliki lemari es dengan ukuran cukup besar.
4. Lilin penggosok lantai SC Johnson awalnya gagal di Jepang karena membuat lantai terlalu licin. Karena faktanya orang Jepang tidak memakai sepatu saat di rumah.

Menentukan Pasar Mana Yang Dimasuki :
· Perusahaan harus mendefinisikan tujuan dan kebijakan pemasaran internasionalnya.
· Kebanyakan perusahaan mulai dengan proporsi kecil saat beralih ke luar negeri
· Beberapa merencanakan tetap kecil dan menganggap pemasaran ke luar negeri hanya sebagian kecil dari bisnis mereka.
· Perusahaan lain memiliki rencana yang lebih besar, yakin bahwa bisnis mereka suatu saat menyamai atau justru melampaui bisnis domestik mereka saat ini.
· Namun sebaiknya perusahaan memasuki sedikit negara jika: biaya masuk pasar dan mengendalikan pasar tinggi; biaya adaptasi produk dan komunikasi tinggi; perusahaan asing yang dominan dapat membuat entry barriers tinggi.

Menentukan bagaimana memasuki pasar :
1. Indirect exporting, bekerja melalui perantara independen seperti: domestic based export merchant; domestic based export agent; cooperative organiization; export management company.
2. Direct exporting
3. License
4. Joint Venture
5. Direct Investment

Proses Internasionalisasi :
1. Tidak ada kegiatan ekspor yang teratur
2. Ekspor lewat perwakilan independen
3. Pendirian satu atau lebih cabang penjualan
4. Pendirian fasilitas produksi di luar negeri
Menentukan Program Pemasaran :
Produk :
· Straight Extension
· Product Adaptation
· Product Invention : Backward dan Forward
Promosi :
· Menggunakan satu pesan dimana saja, hanya mengubah bahasa, nama, dan warna
· Menggunakan tema yang sama secara global namun mengadaptasikan salinannya untuk setiap pasar
· Mengembangkan suatu kumpulan iklan global, dan tiap negara memilih satu yang paling sesuai
· Beberapa perusahaan mengijinkan manajer mereka berinvestasi menciptakan iklan khusus di negara tersebut, dengan panduan tentunya.
Harga :
· Menetapkan harga seragam di semua tempat
· Menetapkan harga berbasis pasar di tiap negara
· Menetapkan harga berbasis biaya di tiap negara
Saluran Distribusi :
· Saluran distribusi domestik di masing-maisng negara bisa berbeda, terutama dalam jumlah dan jenis perantara yang melayani tiap pasar. P& G saat menjual sabun ke Jepang harus lewat saluran distribusi yang mungkin paling rumit di dunia.
· P & G ---Pdg Besar Umum --Pdg Besar Produk--Pdg Besar Produk Khusus---Pdg Besar Regional--Pdg Besar Lokal--Pengecer---Konsumen Akhir
· Perbedaan lain terletak pada ukuran dan karakter pengecer. Rantai pengecer skala besar mendominasi AS, di India jutaan pengecer menjalankan toko kecil atau menjual di pasar terbuka. Margin mereka sangat tinggi, namun harga sebenarnya terbentuk melalui tawar menawar yang ketat. Pendapatan per kapita rendah, mereka berbelanja tiap hari dalam jumlah kecil dan terbatas sejumlah yang dapat dibawa pulang dengan berjalan kaki atau bersepeda. Rumah2 juga kekurangan tempat penyimpanan dan lemari es untuk menjaga makanan tetap segar. Biaya pengemasan diusahakan rendah agar harga tetap murah. Rokok sering dibeli secara batangan.

PENENTUAN HARGA DI PASAR ASING
Keputusan penentuan harga untuk pasar asing pada intinya didasarkan pada pertimbangan yang sama seperti di pasar domestik. Ingat beberapa hal tentang pricing, yaitu :
It is only through price that money comes into organization ( that is not the other component of marketing mix).
Consumers rely heavily on price as an indicator of a product’s quality, especially when they must make purchase decisions with incomplete information.
Pricing Objectives :
Profit Oriented : to achieve a target return, to maximize profit
Sales Oriented : to increase sales volume, to maintain or increase market share
Status Quo Oriented : to stabilize prices, to meet competition
Ada beberapa pertimbangan tambahan, diantaranya :
Harga di berbagai belahan dunia harus dijaga agar jangan terlalu berbeda untuk mencegah pihak-pihak yang tidak terkait agar tidak mengambil keuntungan dari perbedaan harga.
Pertimbangan etika di pasar asing berbeda dengan di pasar dalam negeri.
Segmentasi harga menjadi lebih signifikan di pasar asing.
Pemerintah memainkan peran penting dalam penentuan harga terutama untuk produk dari luar.
Determinant of foreign market pricing
Company Objectives
Costs : productions, transportation, marketing
Demand
Competition
Government
Tax and tariff
Inflation
Product Line
Distribution Mix
Marketing Mix
BEBERAPA PERMASALAHAN LAGI
Dumping yaitu diskriminasi harga internasional dimana perusahaan pengekspor menjual pada harga yang lebih murah di sebuah pasar asing daripada yang dikenakannya di negara lain (dalam negeri).
Sporadic Dumping: dimulai pada saat sebuah perusahaan memiliki kelebihan persediaan yang dengan alasan risiko kerusakan, biaya penyimpanan tinggi, menjaga reputasi dalam negeri, harus segera menjual ke pasar asing dengan harga berapapun.
Predatory Dumping: strategi ini memerlukan penjualan secara merugi untuk memperoleh akses ke sebuah pasar dan mungkin untuk mengusir pesaing. Begitu pertarungan tidak ada dan pasar terbentuk, maka perusahaan menggunakan posisi monopolinya untuk menaikkan harga.
Persistent Dumping: adalah jenis dumping yang paling permanen, membutuhkan penjualan yang konsisten pada harga yang lebih rendah didalam sebuah pasar dibandingkan pasar lainnya. Perusahaan dapat menganggap bahwa permintaan di luar negeri lebih elastis dibandingkan dengan di dalam negeri. Perusahaan mungkin memutuskan untuk menggunakan penetapan harga biaya marjinal di pasar luar negeri dan memakai penetapan harga biaya penuh di dalam negeri.
Inflasi. Begitu harga ditetapkan, harga harus disesuaikan secara berkala karena dampak inflasi. Ada beberapa cara yang dapat dipikirkan pemasar, yaitu: pemasar harus mengumpulkan piutang usaha mereka sesegera mungkin, mengurangi kuantitas produk dan menghilangkan atribut-atribut tertentu sehingga harga bisa lebih murah, kadang-kadang lebih baik bagi perusahaan jika tidak melakukan penjualan, pemasar menggunakan hard currency dalam penetapan harga produknya.
Imbal Dagang (Countertrade). Transaksi-transaksi komersial dimana eksportir setuju untuk menerima produk sebagai pembayaran sebagian atau seluruhnya untuk ekspornya. Imbal dagang merupakan sebuah bentuk pembiayaan perdagangan internasional, dimana penentuan harga dan pembiayaan dikaitkan bersama dalam sebuah transaksi. Transaksi imbal dagang selalu muncul pada saat lingkungan ekonomi membuatnya lebih efisien untuk menukar barang secara langsung daripada memakai uang sebagai perantaranya. Kondisi yang mendorong adalah kurangnya uang, lemahnya nilai mata uang, kuarngnya penerimaan mata uang sebagai media penukaran, atau transaksi yang lebih mudah dengan menggunakan barang.
Jenis Imbal Dagang
Barter
Imbal Beli (Counterpurchase). Pemasok/eksportir menjual fasilitas produksi atau produk dan pembeli membayar dengan hard currency. Dan pemasok setuju untuk membeli output tertentu dari pembeli dalam jangka waktu tertentu.
Pengimbang (Offset). Mirip dengan imbal beli, namun berlangsung dalam tataran pemerintah. Sebagai contoh: jet-jet F-16 akan dirakit di Eropa dengan kerja sama dari perusahaan lokal. Komponen-komponen utama akan diproduksi dibawah lisensi, dan eksportir AS setuju membeli komponen-komponen tersebut dari perusahan di negara yang membeli.
Dagang Kompensasi (Compensation Trade/ Buyback). Pemasok menyediakan mesin, pabrik, atau teknologi dan membeli produk yang dibuat dari peralatan mesin tersebut sepanjang periode waktu yang telah disepakati. Perbedaan dengan imbal beli adalah, dua kontrak dalam dagang kompensasi adalah sangat berkaitan.
Switch Trading. Perjanjian dagang tiga belah pihak. Pada saat barang, sebagian atau seluruhnya, dari negara yang yang membeli sulit digunakan atau dijual, maka penjualan barang tersebut perlu dialihkan kepada pihak ketiga. Pihak ketiga membayar dengan hard currency untuk produk yang tidak dikehendakinya pada diskon yang sangat besar.
Debt Swap. Debt swap terutama dilakukan dengan negara berkembang dimana pemerintah dan sektor swastanya menghadapi beban yang utang yang sangat besar. Karena debitur tidak sanggup membayar hutangnya kembali secepatnya, maka kreditur semakin dapat menerima pertukaran uatang dengan sesuatu lainnya. Bentuknya :
Debt for debt swap: disini pinjaman yang dimiliki kreditur ditukar dengan pinjaman yang dimiliki kreditur lainnya. Dengan mekanisme ini, kreditur dapat mengkonsolodasikan kredit mereka dan memusatkannya pada daerah atau wilayah tertentu.
Debt for equity swap: disini hutang dikonversikan kedalam ekuitas asing dalam sebuah perusahaan domestik. Swap berfungsi sebagai wahana investasi langsung.
Debt for product swap: disini hutang ditukar untuk produk yang diterima.Ada persyaratan tambahan bahwa pembayaran kas tambahan dibuat untuk produk yang diterima. USA membeli produk senilai $4 untuk setiap $1 yang dibayar Indonesia atas hutangnya.
Debt for social swap: kepedulian lingkungan dapat diberikan perhatian dengan mengajukan hutang sebagai preservasi alam. Karena debitur sulit membayar hutang, maka debt swap untuk alasan-alasan sosial, pendidikan, lingkungan, dsb akan lebih “ditolerir”.
Masalah Imbal Dagang:
Bentuk proteksi yang menghambat perdagangan dunia
Sebagai bentuk dumping tersembunyi